Jumat, 06 September 2013

Kehilangan

     Setelah 2 hari kemudian, saya memaksakan untuk menjenguk Tiara yang sudah 1 hari ini tidak ada kabar. Tau kan siapa Tiara??,, Baca disini. Saya sms juga g ada balasan, kuatir, takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Setelah 3 kali saya panggil Tiara, keluarlah kawannya, dari kamar sebelah.
"Tiaranya g ada mba, baru tadi pagi pulang kampung." Kata temannya.
Saya terdiam dan berpikir, apakah tiara cuti? apakah dia berhenti kerja? ataukah dia kabur??
"oh,, iya makasih yaaa,,," Saya pun pulang dengan terus melihat layar hp berharap ada kabar dari Tiara,,
aduuh Tiara kenapa kamu menghilang begini, g ada kabar lagi. Apa mungkin saya bertanya kemantan pacarnya yang baru 3 hari, g mungkin!!!! ini akan menambah masalah.
Setelah satu jam kemudian hp saya berbunyi,
" Neng, maaf ku g ngabarin kamu kalau aku pulang kampung, ku g mau ngerepotin kamu. makasih banyak ya,, kamu hati2 ya...aku baru saja nyampe rumah." pesan singakat dari Tiara. sedikit tenang saya terima pesannya walaupun masih penuh tanda tanya.
" Kamu g kerja lagi? atau kamu ngambil cuti? kamu baik2 aja kan Ra?" bertubi-tubi saya lontarkan pertanyaan.
" ku masih kerja, lagi cuti aja 1 minggu, ku mau nenangin diri dulu dirumah." balas Tiara
" o,,, ya sudah kamu istirahat dulu, jangan lupa kabarin aku ya. salam untuk keluargamu." pesan saya untuk Tiara. Sedikit lega setelah mendapatkan kabar ini.

   Emapat hari kemudian, ada pesan di hp saya,
" jumi, kamu bisa ketemu saya sore ini sebentar saja, ada hal yang ingin dibicarakan." ternyata isi pesan ini dari mantannya Tiara. Saya langsung garuk-garuk kepala, ada apa ini enggak biasanya Rio ( mantan pacar Tiara ) mengerim pesan seserius ini.
" Nanti saya kabarin ya mas." Balas saya. Saya agak bingung mau jawab iya atau tidak.
Selama Tiara pulang kampung saya merasa sangat kehilangan, ditambah lagi tiara g mau diajak telponan dan sms pun sekedarnya saja. Sungguh sangat kehilangan dengan sosok dia yang periang dan banyak bicara. Biasanya kita sering menghabiskan waktu bersama dikamar saya. Ingin rasanya memutar waktu untuk menikmati kebahagian dalam kebersamaan kita,,,
Tiaraa... Cepat pulang, jangan kamu larut dalam kesedihanmu.. Rintih dalam hati saya, sambil menitikkan air mata. Baru kali ini saya bener-benar tidak kuat ditinggal oleh sahabat, karena memang dengan Tiara saya mendapatkan arti sahabat yang sebenarnya.
 


Inilah tulisan yang saya buat, dan sengaja saya tempelkan didepan pintu kamar Tiara, yaaa,,, hanya sebagai pelepas rindu dengan harapan Tiara dalam keadaan baik-baik saja.

   Kamis, sekitar pukul 17.30
" Mas Rio dimana? Saya tunggu di tempat biasa kita ngenet bareng Tiara ya,, makasih." Pesan saya kirim ke no hp mas Rio, yang tadi janjian untuk ngajak saya ketemuan dan kebetulan saya baru pulang kerja jam 5 sore.
" ok." Balas mas Rio.
Setelah terima pesan terakhir saya pun langsung berangkat ke tempat tujuan.
Ternyata mas Rio sudah disana duduk, dan kelihatan sekali wajahnya yang kucel, tidak seperti dulu.
saya langsung menghampiri.
"Maaf mas, udah lama nunggu ya?."Tanya saya
" Mas udah dari tadi disini, lagi pengen aja duduk disini.
"Emang ada apa mas ngajak saya ketemuan?"
"Begini jumi,,, jujur mas masih sangat sayang sama Tiara dan sampai saat ini pun mas g bisa melupakan dia, malah semua kenangan sama dia semakin jelas didepan mata mas. Setiap malam masih saja tak bisa tidur, badan pun jadi kurus gini, cuma liat photonya yang nempel dilemari baju mas."
"Terus mau ngapain lagi sekarang, kalian pisahkan karena perbedaan agama mas, bukan karena ada orang ketiga atau pertengkaran. jadi ya wajar saja rasa sayang itu masih ada. Karena kalian masih saling sayang." Saya betul-betul bingung dengan keadaan mereka berdua, karena memang masih ada cinta dihati masing-masing yang membuat mereka berat untuk saling melupakan.
"Mas tau Tiara pulang kekampung, dari teman, dan mas pengen ketemu Tiara setibanya dia disini nanti." Mata mas Rio berkaca-kaca. terlihat jelas
" Mas mau bilang apa ke Tiara? tanya saya
" Mas mau bawa Tiara pergi dari sini, kesuatu tempat yang mana hanya kami berdua dan memulai hidup baru." ungkap mas Rio dengan penuh keyakinan,
Saya langsung kaget luar biasa dan serasa berhenti detak jantung.
" Kok bisa mas berfikiran seperti ini? bagaimana dengan keluarga mas dan Tiara? " Tanyaku dengan penuh kebingungan. Ya Allah bagaimana ini,,,
" Ya justru itu mas mau ngomong ke Tiara, tapi kalau dari mas pribadi sudah tidak memikirkan siapa-siapa jum, yang ada sekarang hanya Tiara. mas lakukan semuanya demi Tiara, dan mas punya keyakinan bahwa hidup dengan Tiara akan bahagia selamanya."
Saya terdiam seolah-olah hanya sebagai pendengar, serasa bergema kata-kata itu dikuping saya, tak mampu berkata apa-apa. Mas Rio sangat yakin dengan perkataannya.
" Makasih ya jum sudah mau ketemu sama mas, mas cuma minta tolong kamu untuk merahasiakan rencana mas ini dari keluarga dan teman Tiara sebelum mas sendiri ketemu dia. Dan kabari mas ya kalau Tiara sudah pulang".
" Iya mas, InsyaAllah. nanti kalau emang Tiara sudah disini tak kabari ya."
Kemudian Saya pun pamit pulang karena adzan magrib sudah terdengar, g enak masih nongkrong saja. Saya meninggalkan mas Rio yang belum juga beranjak dan memandangi layar hpnya yang terpampang muka Tiara dilayar depannya. Jujur saya tidak kuat, dan saya benar - benar berada dan menjadi bagian dalam cerita cinta mereka yang serasa saya sedang menonton sebuah film cinta yang penuh pertentangan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar