Senin, 21 Oktober 2013

sangat menyakitkan ... hmmmm

 Akhirnya hari itu datang juga. Satu hal yang paling saya tidak suka adalah perpisahan. hhuuuhhh,,, mau menjerit rasanya. Sekian tahun menjalin persahabatan yang erat akhirnya ku harus melepaskan kepergiannya.
Hari ini tiara pulang ke kampung halaman dan mungkin tak akan kembali, meninggalkan kerjaan, sahabatnya tercinta ( saya tentunya  weheheh ) dan paling berat baginya adalah meninggalkan kenangannya bersama mas Rio ( mantan kekasih ).

 Sampai kapan pun persahabatan kita tak akan terlupakan Ra,,, satu pintaku kamu sehat selalu dan menemukan yang terbaik.
Dengan berat hari saya dan mas Rio mengantarkan Tiara ke bandara Batam. huuhhh,,, sesak rasanya melepaskan dia sendiri dalam keadaan yang masih kurang sehat. Dan tentunya Rio jauh lebih terpukul dari saya. Inilah hari terakhir saya melihat Tiara tersenyum begitu berat untuk mas Rio dan saya. Dia menangis dan memeluk saya dan mas Rio. Besarnya cinta Rio terlihat dari tangisannya melepas Tiara ( cengeng ya,, cowok kok nangis terisak-isak ). heheh... itulah kasih sayang jumiii... tolong ya kamu belum pernah ngerasain ya,,, Udah . hehehe...
Hati- hati Tiara, selamat jalan semoga sampai tempat tujuan dalam lindungan Allah..
I love u Sooo much.. pastinya hari-hariku akan terasa sepiii sekali.
Jangan lupa ya kabarin aku Raa,,, indahnya persahabatan aku dapatkan bersamamu, dan kepergian adalah hal yang sangat menyakitkan bagiku.
" Main kerumah ya kapan-pakan" kata Tiara sambil menangis.
" Insya Allah Ra, yang penting kamu sehat dulu, biar bisa jalan-jalan kita" saya mencoba menghibur
Tiara tersenyum, dan melihat ke arah Rio.
" Mas, saya pulang, terimakasih untuk kasih sayang mu selama 6 tahun ini. dan sangat banyak pelajaran yang saya dapatkan, semoga kamu bisa mendapatkan pengganti saya yang jauh lebih dalam segalanya. salam sayangku untuk keluargamu. Kita akan tetap bersahabat." tutur tiara yang dengan tegar yang penuh air mata.
Rio hanya menggelengkan kepala tak mampu berkata apa-apa. dan memeluk tubuh lemas tiara dengan penuh kasih sayang dan haru. Saya hanya bisa tersenyum, terus mencoba untuk menguatkan Tiara.

  Semakin lama pesawat yang ditumpangi Tiara tidak terlihat,, hati semakin teriris apalagi saat melihat Rio yang semakin tidak berdaya melepas kepergian Tiara.
Akhirnya kami pulang dalam kesedihan dihati masing-masing.
Akhir perpisahan dan saya sangat berharap akan bertemu lagi denganya suatu hari nanti. amiiinnn.