Senin, 09 Desember 2013

Menjemput kebahagiaan dengan Mengenang masa lalu

     Sungguh hal yang tidak mudah, ku ingin bangun dari keterpurukan dengan terus menerus mengingat masa lalu, bahkan mencoba menghubungi hanya untuk mengungkit kenangan itu. Tapi entah kenapa aku masih bertumpu padanya disaat aku bingung dengan masalah ku terhadap orang yang lama tapi baru. Aku bersyukur karena sekarang dia sudah sangat ihklas dengan semua ini. Terima kasih Tuhan, aku hanya ingin menjalin hubungan baik dengannya, tapi tidak mungkin sedekat dulu dan seramah dulu. Cukup bercerita sepatah dua kata sudah sangat senang bagiku.
Akhir-akhir ini aku kadang merasa bingung dan bimbang menjalani hubungan ku sebagai tunangan orang. Aku terkadang bingung dengan keacuhannya, aku tahu dia serius dalam menjalani hubungan ini untuk sampai ke jenjang pernikahan. Hanya terkadang sulit ku melihat keseriusan dia untuk mempersiapkan hari yang akan kita tunggu,, hanya berharap dalam do'a. Semoga dalan diamnya dia juga berpikir apa yang seharusnya dia lakukan.

   Tiada pinta ku yang lain selain keseriusannya, karena aku tak mau terjatuh lagi untuk yang kedua kalinya. Tapi sekarang aku tahu cintaku harus ada batasan, tidak melebihi logika dan tidak dengan egoku. Setiap kata yang kau ucapkan merupakan janjimu yang harus kau bayar pada waktunya nanti. Aku tidak tahu apakah hubungan kami ini sepenuhnya disetujui keluarganya atau tidak. Sulit untuk ku pertanyakan, dan aku juga kurang tahu gimana caranya bertanya dan banyak bicara dengan orang yang pendiam seperti dia.
o ya,,, aku sudah tunangan pada tanggal 9 agustus 2013 pukul 20.00 wib, di kediaman orang tuaku. Sedikit cerita tentang terjadinya pertunangan ini. Aku menerima lamaran darinya setelah dekat dan tahu sedikit tentang dia dan keluarganya kurang lebih dalam waktu 2 bulan. Sebenarnya aku yang meminta dia untuk melamar dengan syarat kalau dia benar-benar dan serius, kalau hanya untuk main-main dan hanya dekat mungkin kami belum sejauh ini. Memang waktu ku terima pinangan ini hati ku dalam keadaan kacau, namun terlepas dari itu semua aku memohon petunjuk dari yang Maha Tahu segalanya. Aku yakin, aku percaya, dia tulus dan benar-benar dengan ucapannya untuk menikahi aku dalam waktu dekat.
Dengan berpikir sakit yang aku rasa, sebuah penghianatan janji dari orang yang aku sayang selama  ini, aku menerima lamaran itu. Walau dalam keadaan yang tidak tenang tapi aku penuh keyakinan. Itu sudah cukup bagi ku untuk menjalani semua ini. 

  Kebetulan hari ini adalah hari lamaran itu, sekarang kami sudah menjalani status ini selama 4 bulan. Jadi aku baru merasakan masa pacaran setelah tunangan. Dan terlebih yang aku mau pacaran setelah menikah. Ini jauh berbeda dengan keseharian ku selama ini, yang tak pernah berpikir serius, hanya senang - senang, namun kini terbalik, aku harus mengenal, mempelajari dia setelah kita tunangan. Ada hal yang tidak mengena dihatipun aku harus terima dan terus belajar ihklas, hehehe demi rumah tangga nanti karena bukan masa pacaran lagi yang bisa ku putusin kalau dia menyebalkan. 

Kami memohon do'a dari teman - teman  yang membaca blog ku ini, agar hubungan kami baik sampai kepernikahan nanti.
amon amin amin ya Rabball'alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar